Pengalaman Memakai Handphone Legenda, Nokia 3310 dan 3315

Siapa yang tidak kenal dengan handphone legend dari produsen ternama Nokia ini? Nokia 3310 dan 3315, bagi yang tidak kenal, sepertinya umur anda masih bocah ketika HP ini sedang jaya-jayanya. HP sejuta umat yang hampir dimiliki oleh seluruh manusia di Indonesia dari kalangan menengah ke bawah. Yah inilah HP legend yang menurut banyak orang saat ini adalah hp terkuat di kelasnya, bahkan hingga kini belum ada tandingannya.

Saya pribadi mengenal hp ini ketika di era 2000an ke atas, saya melihat teman memakainya dan sering terjatuh ke lantai, tapi malah tidak rusak. Sejak itu saya mulai memendam rasa cinta kepada HP ini (lebay), dan akhirnya saya memutuskan untuk membelinya dengan kondisi bekas kepada salah satu teman. Kala itu saya membeli nokia 3310, warna silver dan tombolnya sudah polos karena sudah berumur, untungnya saya ingat letak huruf A-Z dan angka 0-9 di hp itu.

Pengalaman memakai nokia 3310 ini cukup menyenangkan, walau bentuknya besar dan rada berat, tapi untuk urusan kecepatan balas sms atau ngetik, jangan ditanya lah, gak ada acara nge-hang apalagi restart. Kualitas sinyal juga menurut saya lumayan bagus, di kala handphone lain galau karena sinyal lemah, HP ini dengan PD-nya bisa menyerap sinyal dan melancarkan acara pdkt sama do'i (ah sudahlah).

Kelemahan Nokia 3310 yang saya ingat adalah kekuatan baterai-nya, masa iya sehari harus dicharger 5-10x, kapan mau dipakainya coba? Yah saya nikmati aja sih kala itu, lagian pada saat itu belum terlalu ramai yang pakai android dan BB, jadi kebanyakan masih pada pakai sms.

Beberapa bulan berlalu, HP itu kehujanan, sering terjatuh atau tertimpa badan saya ketika tidur, alhasil layarnya meredup dan sinarnya hampir menghilang, untuk balas sms saja saya kudu ke tempat yang terang sambil deketin mata biar bisa lihat layarnya dengan jelas. Yah setiap pertemuan pasti juga ada perpisahan, begitulah hukum di dunia ini, hingga akhirnya saya harus berpisah dengan Nokia legend ini, karena saya memutuskan untuk melakukan transaksi secara rahasia dengan salah satu penjual HP bekas. HP saya itu ditukar tambah dengan Nokia sejenis namun kualitasnya lebih baik, saya nambah 20ribu dan saya cukup senang dengan kualitas HP itu.

Beberapa bulan kemudian, kembali HP saya rusak karena kesalahan saya sendiri, layarnya redup lagi, bahkan terkadang eror dan mati. Usust punya usut ternyata penjual HP saya dulu adalah tukang kanibal onderdil HP, jadi HP yang dulu saya beli ini adalah HP rekondisi yang asal hidup saja. Agak kecewa juga, karena sang penjual menolak bertanggung jawab. Untungnya ada orang yang mau menjual HP sejenis tapi beda tipe, yah singkatnya saya tukar tambah lagi dengan Nokia 3315, dan saya nambah 15ribu. HP yang saya dapatkan ini hampir gak ada bedanya, chasingnya transparan dan tombolnya masih aktif, layarnya juga jernih dan terang.

Memakai Nokie legend ini memang unik, ada perasaan takjub dan bangga karena bisa menikmati HP sejuta umat. Namun semua itu berakhir ketika negara api Android menyerang dan memaksa saya untuk meninggalkan SMS dan beralih menggunakan WA, Line, BBM, facebook, dan lain sebagainya. Akhirnya saya agak terlupa dengan Nokia 3315 saya, bahkan saya lupa nyimpen dimana, sampai saat ini gak kelihatan batang hidungnya sama sekali.



Terimakasih untuk Nokia karena sudah menciptakan HP yang sangat kuat dan tahan banting, aku tak akan melupakan kenangan bersama Nokia 3310 dan 3315 yang dulu menemaniku dalam berhubungan dengan pacar mantan.
Pesan Sekarang